Apes!, Jadi Korban Sales Penghemat Listrik yang Mengatasnamakan Pemerintah

MedolsaPedia | Apes!, Jadi Korban Sales Penghemat Listrik yang Mengatasnamakan Pemerintah

Hari ini mungkin bisa dibilang salah satu hari paling apes dalam hidup saya. Dihari jum'at ini di desa saya tiba-tiba ada beberapa sales yang datang kedesa saya. Kejadian itu terjadi setelah shalat jumat. Sebelumnya saya tidak tahu jika orang-orang tersebut adalah sales. Para sales tersebut sebelumnya mengikuti shalat jumat dimasjid yang ada didesa saya. Saat khatbah shalat jumat pun orang-orang tersebut seperti orang baik pada umumnya. Setelah shalat jum'at selesai saya pun pulang. Dirumah saya bersama ibu saya, dan kakak saya. Saat kami sedang duduk didepan rumah tiba-tiba orang-orang yang saya temui di masjid tadi mendekati rumah saya dan bertanya "ibuk, saya mau tanya rumahnya pak RT dimana ya?" kemudian ibu saya pun menjelaskan dimana letak rumah pak RT dan orang-orang tersebut pun pergi.

Setelah beberapa lama, saat kami sedang berada di dalam rumah, tiba-tiba ada seseorang yang masuk dan bilang asalamualaikum, dan kami pun menjawabnya waalaikum salam. Dan ternyata orang tersebut adalah salah satu orang sales yang tadi tanya kepada ibu saya.

Dia pun kami sambut dengan baik walaupun tetap curiga, bagaimanapun sales tetap sales, mereka bisa melakukan segala cara untuk menjajakan produknya. Namun kejadian kali ini berbeda, sales ini mengaku sebagai petugas pemerintah. Dia memberitahu jika harga listrik akan naik pada akhir-akhir ini. Dan saya pun bertanya "iya po?". Dan dia pun menjawabnya dan menjelaskannya dengan begitu detail.

Setelah itu dia mulai bercerita tentang program pemerintah tentang penghematan listrik. Dia memberitahu jika pemerintah akan mengadakan suatu program yang mengharuskan masyarakat untuk menggunakan suatu alat yang disebut dengan penghemat listrik. Dalam kejadian itu, sales tersebut sangat ramah dan beberapa kali menepuk kakak saya sembari bercanda. Dia memberikan pilihan kepada keluarga saya untuk memasang alat tersebut. Keluarga pengabdi negara seperti RT, RW, dan keluarga miskin (mempunyai KKM) akan diberikan keringana hanya membayar uang garansi sebesar Rp. 400.000 dari biaya aslinya yang hampir 2 jutaan. Dan ternyata keluarga saya termasuk keluarga miskin karena mempunyai KKM. Jika alat penghemat listrik tersebut diambil maka dana operasional sebesar Rp 1.850.000 sudah dibayar oleh pemerintah dan kami tinggal membayar Rp. 400.000 sebagai uang garansi. Untuk semakin meyakinkan kami sales tersebut juga membawa sertifikat yang katanya dari PLN dan bilang jika nanti ada petugas dari PLN datang maka sertifilat tersebut tinggal diserahkan saja.



Trik yang diterapkan pelaku ini sangat licik, ia memfoto para petinggi desa yaitu RT, RW, bahkan lurah yang ternyata juga memasang alat penghemat listrik tersebut, dia juga membawa sertifikat yang mengatasnamakan pemerintah. Karena ada beberapa tetangga yang meemasang alat tersebut kami pun mulai terayu. Setelah lama bertanya-tanya kami pun setuju dengan segala keuntungan yang ditawarkan.  Alat tersebut bisa dipasang jika sudah membayar uang yang sudah saya cantumkan diatas yaitu Rp. 400.000. Tanpa pikir panjang ibu saya langsung mengambilkan uangnya dan alatnya pun dipasang tanpa ada keraguan. Setelah berhasil menghasut kami orang tersebut tiba-tiba langsung pamit dengan dialog kurang lebih seperti ini, " Bukannya gak betah buk tapi masih banyak KK yang ingin ditinjau". Kami pun memgiyakan dan dia berpamita dengan sopan.

Karena saya waktu orang tua dan kakak berdiskusi tidak melihat alatnya itu seperti apa, saya pun mengecek dan membaca tulisan pada alat tersebut yang tulisannya CAPASITOR INDOSAVER.


 Karena penasaran, berapa sih sebenarnya harga alat seperti ini saya pun browsing di google dan yang membuat saya sadar adalah yang muncul dari pencarian saya adalah berita-berita penipuan tentang alat tersebut yang menjualnya dengan mengatasnamakan pemerintah.


Setelah saya lihat di website toko online bukalapak, ternyata harga alat tersebut cuma Rp. 350.000 dan sales tadi bilang jika pasang sendiri nanti bisa habis jutaan rupiah. Karena merasa dibohongi, saya lalu WA no dia yang kebetulan memberikan no nya sebelumnya dan saya ingin bertemu dan mengembalikan alat tersebut. Karena balas pesannya lama, saya pun mencarinya sendiri keliling desa dan akhirnya tidak ketemu. Kata seorang yang saya tanya orang tersebut sudah pergi menggunakan mobil yang sebelumnya diparkirkan di tempat yang tidak saya ketahui bersama dengan teman-teman lainnya. Dan saya curiga saat sales tersebut menepuk nepuk paha kakak saya itu bisa mempengaruhi pikiran alias hipnotis.

Keluarga saya pun merasa menyesal telah memasang alat tersebut dengan berita jika hal tersebut adalah intruksi dari pemerintah. Uang sebesar 400.000 pun hanya bisa di iklaskan iklas tidak iklas. Mungkin karena hal ini termasuk modus baru bagi keluarga saya, sehingga kami bisa sampai tertipu. Terakhir saya memberi masukan kepada sobat semua agar tidak mudah tertipu seperti yang keluarga saya alami..

Setelah itu alat tersebut langsung saya copot karena takut nantinya malah terjadi apa-apa dan gak kepake sama sekali.... Rugi deh




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apes!, Jadi Korban Sales Penghemat Listrik yang Mengatasnamakan Pemerintah"

Post a Comment