Desentralisasi: Pengertian, Pembagian, Kelebihan, dan Kekurangan Desentralisasi

MedolsaPedia | Desentralisasi: Pengertian, Pembagian, Kelebihan, dan Kekurangan Desentralisasi

1. Pengertian Desentralisasi

Secara estimologis, istilah desentralisasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu de yang berarti lepas dan centerum yang berarti pusat. Dengan demikian, desentralisasi adalah suatu hal yang terlepas dari pusat.

Baca Juga: Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia

Dapat dua kelompok besar yang memberikan definisi tentang desentralisasi, yakni kelompok Anglo Saxon dan Kontinental. Kelompok Anglo Saxon mendefinisikan desentralisasi sebagai penyerahan wewenang dari pemerintah pusat, baik kepada pejabat pejabat pusat yang ada di daerah yang disebut dengan dekosentrasi maupun kepada badan-badan otonomi daerah yang disebut devolusi. Devolusi berarti sebagian kekuasaan diserahkan kepada badan-badan politik di daerah yang di ikuti dengan penyerahan kekuasaan sepenuhnya untuk mengambil keputusan baik secara politis maupun secara administratif.

Adapun kelompok kontinental membedakan desentralisasi menjadi dua bagian yaitu desentralisasi jabatan atau dekonsentrasi dan desentralisasi ketatanegaraan. Dekonsentrasi adalah penyerahan kekuasaan dari atas ke bawah dalam rangka kepegawaian guna kelancaran pekerja semata. Adapun desentralisasi ketatanegaraan merupakan pemberian kekuasaan untuk mengatur daerah didalam lingkungannya guna mewujudkan asas demokrasi dalam pemerintahan negara.

Menurut ahli ilmu tata negara, Dekonsentrasi merupakan pelimpahan kewenangan dari alat perlengkapan negara dipusat kepada instansi di bawahnya guna melaksanakan pekerjaan tertentu dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintah pusat tidak kehilangan kewenangannya karena instansi bawahan melaksanakan tugas atas nama pemerintah pusat.

Dekonsentrasi: adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada daerah otonom sebagai wakil pemerintah atau perangkat pusat di daerah dalam kerangka negara kesatuan. Lembaga yang kewenangannya itu mengenai pengambilan atau pembuatan keputusan.


2. Pembagian Desentralisasi

Menurut Amran Muslimin, dalam buku otonomi daerah dan implikasinya, desentralisasi dibedakan atas 3 bagian yaitu:
a. Desentralisasi Politik
Yaitu pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat yang meliputi hak mengatur dan mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi badan-badan politik di daerah yang dipilih oleh rakyat dalam daerah-daerah tertentu.

b. Desentralisasi Fungsional
Yaitu memberikan hak kepada golongan-golongan tertentu untuk mengurus segolongan kepentingan tertentu dalam masyarakat baik terkait maupun tidak ada suatu daerah tertentu, seperti mengurus irigasi bagi petani.

c. Desentralisasi Kebudayaan
Yaitu memberikan hak kepada golongan-golongan minoritas dalam masyarakat untuk menyelenggarakan kebudayaan sendiri, seperti mengatur pendidikan, agama, dan sebagainya.

Desentralisasi pada dasarnya adalah suatu proses penyerahan sebagian wewenang dan tanggung jawab dari urusan yang semula adalah urusan pemerintah pusat kepada badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintah daerah agar menjadi urusan rumah tangganya sehingga urusan-urusan tersebut beralih kepada daerah dan menjadi wewenang serta tanggung jawab pemerintah daerah.

Desentralisasi mengandung segi positif dalam penyelenggaraan pemerintahan baik dari sudut politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan.
Dilihat dari fungsi pemerintahan, Desentralisasi menunjukkan beberapa hal berikut:

  1. Satuan-satuan desentralisasi lebih fleksibel dalam memenuhi berbagai perubahan yang terjadi secara cepat.
  2. Satuan-satuan desentralisasi dapat melaksanakan tugas lebih efektif dan lebih efisien.
  3. Satuan-satuan desentralisasi lebih inovatif
  4. Satuan-satuan desentralisasi mendorong tumbuhnya sikap moral lebih tinggi, serta komitmen yanf lebih tinggi dan lebih produktif.
3. Kelebihan Desentralisasi
  • Struktur organisasi yang didesentralisasikan merupakan pendelegasian wewenang dan memperingan manajemen pemerintah pusaf.
  • Mengurangi bertumpuknya pekerjaan dipusat pemerintahan.
  • Dalam menghadapi permasalahan yang amat mendesak, pemerintah daerah tidak perlu menunggu intruksi dari pusat.
  • Hubungan yang harmonis dapat ditingkatkan dan meningkatkan gairah kerja antara pemerintah pusat dan daerah.
  • Peningkatan efisiensi dalam segala hal, khususnya penyelenggara pemerintahan baik pusat maupun daerah.
  • Dapat mengurangi birokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat segera dilaksanakan.
  • Bagi organisasi yang besar dapat memperoleh manfaat dari keadaan ditempat masing-masing.
  • Sebelum rencana dapat diterapkan secara keseluruhan maka dapat diterapkan dalam satu bagian tertentu terlebih dahulu sehingga rencana dapaf diubah 
  • Risiko yang mencakup kerugian dalam bidang kepegawaian, fasilitas, dan organisasi dapat terbagi-bagi.
4. Kelemahan atau Kekurangan Desentralisasi
  • Besarnya organ-organ pemerintahan bertambah kompleks dan berimplikasi pada lemahnya koordinasi.
  • Keseimbangan dan kesesuaian antara bermacam-macam kepentingan daerah dapat lebih mudah terganggu.
  • Desentralisasi teritorial mendorong timbulnya paham kedaerahan.
  • Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama karena memerlukan perundingan yang bertele-tele.
  • Desentralisasi memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk memperoleh keseragaman dan kesederhanaan.
Sobat MedolsaPedia, itulah artikel tentang Desentralisasi.

#Semoga Beanfaat...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Desentralisasi: Pengertian, Pembagian, Kelebihan, dan Kekurangan Desentralisasi"

Post a Comment