Sobat MedolsaPedia, modal usaha yang digunakan untuk mempersiapkan memulai usaha harus direncanakan secara matang agar tidak terjadi in-efisiensi dan illikuid dalam menggunakan modal. Apabila keinginan untuk memulai sebuah usaha tetapi tidak memiliki modal usaha berupa uang, janganlah kuwatir, karena modal bisa kita dapatkan dari pihak lain misalnya bekerja menjadi perantara, menjamin uang, bekerja sama dengan orang lain dalam menjalankan usahanya.
Pada dasarnya modal yang dibutuhkan untuk operasi usaha dibedakan menjadi dua yaitu modal tetap atau disebut juga dengan modal investasi, dan juga modal kerja. Lalu apa yang dimaksud dengan modal investasi dan modal kerja itu? Saya akan menjabarkannya masing-masing.
1. Modal tetap atau Modal Investasi
Modal tetap atau modal investasi adalah sejumlah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk keperluan investasi misalnya untuk keperluan pendirian gedung, peralatan kantor, atau peralatan produksi seperti mesin-mesin pabrik, kendaraaan dan lain-lain. Jumlah modal yang digunakan untuk alokasi modal tetap ini jumlahnya banyak karena harganya yang mahal dan penggunaanya untuk jangka waktu yang panjang. Untuk pembisnis pemula yang tidak mempunyai modal usaha yang banyak lebih baik memenuhi modal investasi atau tetap untuk usaha dengan cara menyewa peralatan terlebih dahulu ataupun membeli peralatan bekas pakai (second hand) karena pastinya harganya lebih murah.
Apabila jumlah modal usaha terbatas dan kita memaksakan untuk membeli peralatan baru, maka jumlah modal yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja jumlahnya sangat sedikit bahkan tidak tersisa. Hal ini sangat beresiko tinggi terhadap kelangsungan hidup usaha karena operasi usaha sehari-hari ditopang oleh ketersediaan modal kerja yang cukup.
Oleh sebab itu apabila terjadi kekurangan pada modal usaha karena terpaksa harus membeli mesian atau peralatan baru maka cara pembelanjaan yang tepat adalah modal sendiri harus digunakan untuk membiyayai modal tetap dan apabila masih terjadi kekurangan, maka modal tetap dapat dibiayai dengan modal asing atau modal pinjaman sifatnya jangka panjang. Hal ini dilakukan untuk menjaga tingkat likuiditas perusahaan.
2. Modal Kerja
Modal kerja adalah sejumlah uang yang diperlukan untuk membiyayai pengeluaran sehari-hari misalnya untuk membeli bahan baku, membayar upah pegawai, membeli perkengkapan produksi, biaya promosi, biaya listrik, telepon, dan lain-lain. Kegiatan bisnis akan berjalan lancar apabila jumlah modal yang digunakan untuk operasi sehari-hari mencukupi. Proses produksi tidak akan terganggu dan omzet usaha yang akan direncanakan akan tercapai apabila modal kerja yang digunakan mencukupi.
Dari segi pembelanjaan, apabila modal kerja yang digunakan untuk memulai usaha belum mencukupi maka sebaiknya kekurangan modal kerja tersebut hendaknya dibiayai dengan modal asing yaitu modal yang berasal dari pinjaman yang sifatnya jangka pendek. Hal ini dilakukan untuk menjaga tingkat likuiditas perusahaan. Jika berdasarkan prinsip pembelanjaan modal sendiri digunakan untuk membiayai aktivitas tetap terlebih dahulu dan apabila ada kekurangan pada modal tetap dapat dipenuhi dengan kredit jangka panjang dan kekurangan pada modal kerja bisa dihiayai dengan pinjaman yang sifatnya jangka pendek.
Komponen modal kerja terdiri dari:
a. Persediaan bahan baku dan bahan jadi
Perusahaan manufaktur memerlukan bahan baku untuk memproduksi barang, perusahaan membutuhkan barang jadi untuk dijual. Semakin banyak barang yang disediakan untuk diproses produksi atau dijual semakin banyak kebutuhan modal kerjanya. Apabila barang yang dijual akan dibayar secara kredit maka kebutuhan modal kerja yang diperlukan sebanyak jumlah kebutuhan modal yang diperlukan setiap kali lamanya waktu modal kerja terkait dari waktu permulaan proses produksi sampai terbayarnya piutang.
b. Upah
Apabila pada awal usaha anda sudah mempekerjakan karyawan, maka anda harus menyediakan sejumlah modal kerja untuk membayar gaji, termasuk gaji dari pemilik usaha harus alokasikan.
c. Biaya Sewa
Jika dalam memulai usaha anda melakukan sistem sewa karena keterbatasan dana, maka anda juga harus menyiapkan modal kerja untuk membayarnya setiap waktu sesuai waktu yang ditentukan.
d. Biaya Asuransi
Biaya asuransi biasanya dibayar pada awal usaha satu bulan sekali, oleh sebab itu pada awal usaha juga harus disediakan modal kerja untuk pembayaran asuransi.
e. Biaya Promosi
Biaya promosi bisa meliputi biaya papan nama, baner, label produk dll.
f. Biaya-biaya lain yang harus dibayarkan pada periode awal bisnis, misalnya telepon, internet, listrik dsb.
Sobat. MedolsaPedia, itulah artikel tentang Cara dan Manajemen dalam Menyiapkan Modal Usaha sebelum Membangun Usaha. Jangan pernah takut untuk memulai usaha hanya karena masalah modal yang tidak ada. Semoga bagi anda yang ingin mendirikan usaha dapat dilancarkan dan diberikan kesuksesan...
#Semoga Bermanfaat...
0 Response to "Cara dan Manajemen Menyiapkan Modal Usaha sebelum Membangun Bisnis"
Post a Comment